Selasa, 12 Januari 2010

Simple Photography : The Camera, part #1


Kamera adalah alat mutlak dalam fotografi. Kamera yang bisa dipakai bisa apa saja, dari kamera analog (film) atau digital, SLR (single lens reflek) atau rangefinder, kamera mahal atau murah, kamera hp atau bawaan camcoder, semua bisa dipakai.

Semua kamera, umumnya memiliki konsep yang sama :

1. memiliki media perekam cahaya (sensor digital/film) yang mempunyai sifat "memorize" atau merekam. Kalau sensor/film = papan tulis hitam, maka cahaya = kapur tulisnya. ketika cahaya jatuh ke sensor/film, itu seperti kapur yang di goreskan ke papan tulis. semakin banyak cahaya diberikan, semakin terang gambarnya dan kalau berlebihan bisa jadi putih semua (sifat sensor = memorize, ingat)

2. memiliki mekanisme tirai (curtains) yang bisa membuka menutup untuk memasukkan cahaya ke sensor/film. Tirai biasanya di body kamera, tepat didepan posisi sensor/film. Tirai ini bisa diatur berapa lama membukanya. Maka kita kenal istilah Shutter Speed atau kecepatan tirai, yaitu lamanya tirai itu membuka, misalkan di kamera film tua (misalkan Pentax K1000) punya speed dari 1s-1/1000s (1detik - 1/1000detik). Semakin lama tirai membuka, semakin banyak cahaya masuk ke sensor, dan sebaliknya.

3. memiliki mekanisme aperture(diafragma) di lensanya, berupa lubang yang dapat diatur besar kecil area lubangnya untuk mengatur cahaya. semakin besar lubangnya, semakin banyak cahaya yang masuk, dan sebaliknya

Prinsip kerja kamera sangat simpel. Cahaya (bisa dari sumber cahaya atau pantulan object) masuk ke lensa, melalui aperture dan shutter curtain (cahaya di atur intensitasnya oleh dua mekanisme ini), lalu masuk sampai ke sensor/film untuk direkam. Jadi deh !!

Lalu bagaimana cara kita mengatur kamera, membidik object yang pas, mengukur cahaya yang tepat dll ? lanjutkan baca blognya kalo begitu.. !!

Simple Photography : The First Concept !!!

Andaikan anda masih SD nih, trus disuruh menggambar oleh guru SD anda "nak, gambarkan pemandangan yang indah di papan tulis", apa yang akan anda lakukan ?
Apakah anda mulai menggoreskan kapur tulis anda sembarangan, atau membayangkan dulu di pikiran anda, gambarnya akan seperti apa..?


Hal yang sama berlaku juga di dalam fotografi, memotret bukanlah sekedar permainan mencet tombol (saja). Menurut saya, hal penting pertama yang harus dilakukan sebelum memotret ialah membayangkan hasil yang anda inginkan. istilah kerennya "PRE-VISUALISASI" (as per Adam Ansel theory), anda melihat jauh kedepan, apa tujuan pencetan tombol kamera ini, anda harus belajar "Melihat hasilnya sebelum tombol shutter dipencet !"

Saya mau gambarnya nanti bercerita tentang hal ini..
Saya mau gambarnya menunjukkan action si A..
Saya mau gambarnya memperlihatkan sisi emosi si B..
Saya mau gambarnya ... (silahkan dilanjutkan)

Setelah anda tau bagaimana hasil yang diinginkan, anda harus berusaha mewujudkannya.
Gimana mewujudkannya ? pelajari semua hal yang mempengaruhi proses terciptanya gambar itu, dan lakukan ilmu yang sudah anda dapatkan..

Gambar (hasil) yang baik adalah gambar yang "bercerita" seperti keinginan pembuatnya.
kalo ceritanya gak sampai, ulangi lagi menggambarnya, lagi dan lagi sampai mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan anda.

Selamat berimajinasi !!!