Kamis, 29 Desember 2011

Simple Family ; See You Next Year..!!

Sampai bertemu tahun depan Yangyut, Yangkung, Yangti dan Dhe Mima..
Sehat selalu dan diberkatilah selalu..

BK, CK, YK

Selasa, 27 Desember 2011

Simple Family : Me and my Son..

Merry Christmast 2011 !!


From Balikpapan !!

Jumat, 16 Desember 2011

Simple bike : 1st day with Madass..

Just arrive from another island.
Turn on the switch.. Clip..clip..the speedometer blinks for a moment, and .. Whooosh, smokes coming out from right hand cabling area.. Turn off.. turn off..!!
What a day..
Need to redo all wiring with good cables and reroute to avoid some pinching area..
We will be really close after this been done, right Maddy?

Minggu, 11 Desember 2011

Simple dslr : Pentax FF?

It has been a long time u haven't check pentax world, then come a good surprice :

forums.dpreview.com/forums/readflat.asp?forum=1036&thread=40033351

will it be true? I have been in the line (of dreaming) waiting this news to come true. yet my old ist D still become my best friend. He wants to retired, but i still wait for his replacement. A k5? noo !!!

I need something more. I need FF to make my FA* lenses shine. Come..come.. I have been waiting for you so long..

Sabtu, 10 Desember 2011

Simple toy..

My son an his new (old) toy, a Rollei 35SE..

Selasa, 06 Desember 2011

Simple Rangefinder : Leica M3-T set

Leica M3 + titanium curtain, working MC Meter, Canon 50mm f1.2 LTM + adapter, home made rewind adapter..
How much will it cost ?

Minggu, 04 Desember 2011

Is weekend an off days..?

For my wife only, not for me..

Jumat, 25 November 2011

Simple Saturday : Still sleepy, Dad..

Still sleepy Dad, don't disturb..

<CZJ 5cm Sonnar, f1.5, RD1>

Simple look : Why ...

Why are you looking at me Hy ?

Simple Look : Why..

Why are you looking at me, Dad?

Kamis, 17 November 2011

Simple connection : Telkomsel Balikpapan, S*CK !!!

What you want is just simple connection, connects you to your relative, family, friend.
You can talk, you can chat, send messages, browsing, all just simple stuff you want.
Simpati, mentari, xl, fleksi, etc? Which one to choose?
My experience :
- Fleksi, local cdma, prepaid/postpaid, cheap, networks is limited to cdma 2000x 1x, but it is so stable, 10-15kBps. I use it for my home network, everyone happy at home, Unlimited internet monthly for 50k rupiah
- Mentari, national gsm, prepaid, i have been using this for 6years, great bonuses, network quite fast but a little bit unstable. My best gsm i ever try.
- Simpati, by telkomsel. They said they are the best, they said they are the fastest, the stablest network. But in my experience in this 2 months, they S*CK !!
90% times i try to make a phone call, it always said network busy. 90% times i try to connect to network to reach internet, it wont connect, or at the end connected with lost sync issue, mostly 1kBps when connected. I tried the unlimited data plan, they said max 384kbps, but to reach 5kBps is hard, when it able to connect. Their bonusses scheme works at early morning, am I a bat !!?
The worst thing is i need to use telkomsel as in my work place all use it, what a crap. Telkomsel need to learn from it's cdma brother. Telkomsel is S*CK !!!

Minggu, 13 November 2011

Simple Photographer : My Little Snapshooter..!

My 3.5 years old son, he carry such a big camera, trying to use it, or, I can say, he act as if he use it..

When the time come, all my camera will be yours..
Keep your eye open my son, take whatever picture you want..
Thanks for being a copy of me..

Rabu, 09 November 2011

Simple day..

Your smile is the present for my day.
Thanks Hy, can't live without you..

Minggu, 06 November 2011

Simple Tripod : Ultrapod II Manual

Biar nggak bingung, lihat gambarnya..

Kamis, 03 November 2011

Simple Phone : The E-Series !

at this moment, I got the first and the last

of E series..


after years I use the old one, dropped many times, splashed with rain, still it perform as it should be.

but, I need to move on. i need more computing power, I need more fluid and fast action, yet still have the old capability :
- connect to my Office Network !! (Cisco EAP-Leap)
- do document processing on the go ( Quick Office)
- QWERTY !!! fast typing
- Office Communicator and Mail for Exchange
- PDFing
and i can confirm that the new one, is a hugh jump compare to the old one.

extra bonus I get from the new one :
- wide and capacitive touch screen
- 720p video recording
- camera, front and back (miss this on the old one)
- scratch resistance screen (gorrila glass)
- direct connection to USB (thumbdrive, memory card reader, mouse, keyboard, hardisk!!)
- HDMI output to your HDTV
- flash light !
- Laptop-like design, really stand in crowd (all the ipad guy asking me why i choose it..)
- TIFF viewer (i open a lot of scematic i need at work) with default picture browser.
- Big File capability (opening a lot of big file)
- Multitasking (something rare on other platform)
- Ctrl C, Ctrl V, Ctrl X, etc, windows copy paste method
- MKV, Xvid, Avi, WMV, MPG, MP4, etc.. play well by default player.

so, is that not enough?

I have tried BB, Ipad, Android, but have not found as complete as I got from the new one.
so, why not ??


end word : Long Live the new one !

Simple Traveller's Tripod : Ultrapod II


Pingin punya tripod kecil buat travelling, yang nggak menuh-menuhin tas, yang cukup kuat untuk dSLR atau RF + satu lensa prime, bisa di ikat di tiang/pohon kalau dibutuhkan, dan nggak mahal..
Masalahnya, ADA NGGAK ???

Sempet melirik joby gorilla-pod, tapi baca sana sini, ternyata ada hal yang kurang sesuai dihati :
-  untuk load yang saya sebutkan di atas, asumsi saya sekitar 1kg, si gorilla pod = mahal
- dan juga GEDE
- tidak sekokoh yang dibayangkan orang.
- dan untuk variant yang pakai ball-head (or quick release) = Mahal..

Sempet lirik E-pod nya giottos, tapi jelas nggak kuat buat setup saya.

Sempet lirik juga Manfrotto table tripod, harganya di kisaran 50-60$, tapi kok pas lihat barangya cukup signifikan gedenya walau konstruksi dan load ratingnya tinggi + bisa ganti head kalo dibutuhkan. Kalo untuk ini sih sudah ada 190ProCF dirumah.

iseng baca di google, muncul satu nama si Ultrapod II by pedco. made in USA pula, kuat 3kg, ball head, kecil (15cm), harga 15$ (sama kaya harga si e-pod giottos). why not to try ?
Setelah sebulan, datanglah Ultrapod dirumah. Build quality saya pikir dari metal, ternyata dari plastik keras, ringan sekali dibanding load yang harus ditahan, begitu di expand, cukup sturdy, test dengan setup sekitar 1.5kg. ballheadnya pun dari plastik, somehow sempet mikir apa dengan kamera diposisikan muter sana sini, miring/vertical/horizontal, apa si ball head akan grippy dan nggak turun, ternyata cukup kuat gigitan si ballhead.

Ditaruh dimeja, OK, ditaruh di area yang miring/nggak rata ?? Temen kantor sempet sangsi apa bisa. Thanks to ball headnya, solusi saya ialah cari posisi kaki yang steady dulu (walaupun miring), trus posisi kamera diadjust dengan main di ball headnya. Di gorilla-pod tanpa ball head, susah sekali adjust horizon levelnya..

Melawan Gorillapod, ditaruh di pohon/tiang bisa ?? Bisa, selama velcronya mampu mengelilingi object yang di ikat. saya coba ikat vertical/horizontal, bisa, dan asumsi saya lebih cepat di deploy/redeploy kalau dibutuhkan dibanding si gorillapod.. by mistake, saya beli dari ebay 17$, free ship + bonus extra velcro biar lebih panjang. great deal !!

Test dengan setup istD+DA21 (600-800gram) no problem..

Test dengan RD1+50mm f1.5 Sonnar (1kg), cukup kokoh.
Dengan K7+Sigma1770 (sekitar 1.3kg), mencet tombol shutter bisa induce shake di kamera. jadi timer 2s/12s mutlak dipakai, or else cable release.



Kalau pingin set kamera di posisi portrait (vertical) harus bener-bener letakkan beban di area yang ditahan kaki tripod (soalnya titik bebannya jadi tinggi => mengurangi stabilitas), or else gripnya kurang, bisa unballance dan kamera bisa jatuh.

Kekurangan lainnya ? MURAH..tapi nggak ada yang jual di indonesia..
So far, dengan harga segitu, tripod ini bisa perform melebihi harganya..SUPER DUPER Highly Recommended

Kamis, 15 September 2011

Rollei 35SE, what a simple camera


Suatu hari, pas lihat orang jualan di forum, ketemu kamera ini.
Cukup menarik, karena lensanya adalah lensa yang saya cari. it's a SONNAR !!!
Dulu, lensa LTM saya pertama kali = 40mm f2.8 HFT Sonnar M39 mount, nempel bareng sama Rollei 35RF. By mistake, saya tukar lensa itu dengan 2buah lensa leica + 1 body leica jadul.. what a regret..
cuma sempet nyoba satu roll film dengan lensa itu, hasilnya, a very-very Sonnar quality.

Back to present time, saat melihat lensa yang "sama" di body Rollei 35SE, sempet tergiur pikiran untuk meng-adaptnya ke LTM lagi, mungkin dengan bantuan body lensa-lensa tua rusia. Akhirnya dengan memberanikan diri, saya kontak penjualnya, dan dapatlah sebuah kamera rusak dengan lensa idaman.

Setelah sampai, cek sana sini, ada berapa issue :
- kokangan film ngelock, nggak bisa ngokang lagi
- kaca luar sensor cahaya nggak ada , jadi bolong kelihatan sensornya
- lensa ada jamur dikit
- kulitnya body berantakan,
- light meter belum tentu nyala
- viewfinder ada debu/kotor dikit
Lainnya, mantap..!

Sembari mencari cara biar bisa di adapt ke LTM, iseng-iseng saya buka assemblynya, siapa tau ada banyak petunjuk. bongkar sana sini, mungkin sampai 3-4 kali bongkar top cover, pelajari assemblynya, + 1x buka front panel (hampir semua komponen sebenernya nempel di front panelnya), akhirnya si Rollei malah jadi bener. Kokangan lancar (system lockingnya awalnya karatan, jadi nggak mau balik release), lightmeter nyala dan anehnya jauh lebih akurat dari yang di spec, speed lancar, aperture mulus, focus oke, kulit sudah baru, test roll deh 1 film.

Hasilnya, langsung jadi teringat kenangan lama sama si sonnar LTM, saya akui lensa si imut rollei mantap sekali!! Sementara ini nggak jadi dijunk buat di LTMkan, mungkin nanti kalau dapat lagi, boleh lah..

Wide open, close focus, check bokeh.

Beberapa hal yang bisa dishare tentang mekanisme rollei :
- lightmeter aslinya pakai batre 5.6V, tapi saya baca di banyak tempat, dengan 6V pun nggak masalah. saya  sedikit bermasalah mencari baterai 6V, saya coba stack 4biji LR44, kegedean, akhirnya saya beli batre untuk alarm mobil (12V) duracel/alkaline, trus saya bongkar casingnya, didalamnya saya dapat 8 biji batre koin kecil-kecil (LRxx ?), lalu saya stack 4biji jadi 6V, saya tape, dan di guide dengan tape foam kanan kirinya, diberi spring, jadi deh si rollei menyala... bonusnya, batrenya bisa dibeli di supermarket, satu batre bisa jadi 2 stack 4pcs each.
- lightmeter tidak dikompensasi secara elektronik, tapi secara mekanikal oleh si speed/aperture/iso dial
jadi ada semacam neutral density filter yang bergerak didalamnya untuk mengurangi cahaya. posisi FULL open si filter, secara manual, di set di 1/30s f2.8 @iso100 (ini batas terendah cahaya mampu di meter, ev8). kalau kita set kombinasi speed/aperture lebih rendah lagi dari ini, display metering akan tunjukin out of range karena ada switch yang tertekan oleh kombinasi 1/30s f2.8 tadi.

Bottom of the camera

Somehow, pas saya set mekanisme filternya di posisi ini, trus meter cahaya, saya bisa mengukur hampir 2-3 stop cahaya lebih rendah dari ev8. saat saya bandingkan dengan light meter lain, dengan cahaya yang sama, saat lightmeter external menunjukkan cahaya = 1/30s f2.8 @ iso 200, di rollei saya dapat setting yang sama saat iso saya turunkan ke iso25. dengan begini, saya bisa menggunakan kombinasi 1/4s f2.8 dengan film iso 200 (di kamera di set iso25) tanpa menyenggol  batas mekanikal metering. Mungkin gara-gara kaca didepan sensor hilang ?
- kamera ini tidak bisa dikokang setengah-setengah, harus dikokang full single stroke. Ada mekanical stopper untuk kokangannya, saat kita kokang full stroke, kerasa tensionnya tiba-tiba loss trus mentok. Itu artinya kamera terkokang sempurna + dibatasi sama mekanikal stopper untuk stop. Kalau anda kokangnya setengah setengah, tiba-tiba kerasa tensionnya loss, mekanikal stoppernya belum kena, jadi mungkin anda kelebihan mengkokangnya kalau setelah loss diterusin sampai mentok, alhasil, saat dipotret, speed diagram mau menutup tapi terhalang karena mekanisme kokangan masih separo jalan untuk frame berikutnya. rugi lainnya, framenya juga ikut geser separo jalan,
- mekanisme aperture dial sebenarnya hanya mengatur aperture, tidak mengatur density filter. mekanisme iso dial yang menempelkan mekanisme density filter ke aperture dial. karena pada akhirnya mereka berputar bersamaan, jadi seolah density filter berubah saat aperture diputar.
- masang rewind lever adalah hal yang cukup repot karena posisinya cukup susah (harus ngepasin pin ke ceruk didalam kamera body)

scale focus, error

Beberapa hal yang menarik di kamera ini :
- Lensa : dibuat oleh Rollei, tapi design CARL ZEISS. Sonnar 40mm f2.8 HFT !!!
- Shutter : Compur, 1/500s-1/2s + B, Full mekanik gak butuh batre, bisa sync sampai 1/500s

flash, sync up to 1/500s

- Baterai : hanya untuk metering
- Rewind film : dibawah, kalau mau ngecek filmnya muter saat dikokang, lihat area tengah si rewind film
- Mekanisme ruang film : will make you sure you have flat film !
- Flash : sangat membingungkan memposisikan kamera dengan enak dan menggunakan flash
- Body : top cover brass, bottom cover ??, overall imut masuk kantong baju
- it's so classic !!!

the viewfinder



Kamis, 08 September 2011

time to move on !


My job description has been move up now,
big task is coming,
time is limited,
most of my free time is dedicated to my family,
i believe my time of playing with all of camera toys will start to be reduced,
but nothing to worry about,
there will be a way to manage everything as simple as I can,
to enjoy my camera while taking picture of my family,
to enjoy new position as a way to improve my self
to enjoy the limited time as a gift i need to take care seriously
still there is a way to make life as simple as possible.
simple is beautiful..!

Jumat, 26 Agustus 2011

Me and my M..


simple, right?
it's just me and my M..
my "do-it-yourself" Black Painted Leica M2 Titanium Curtains

Senin, 15 Agustus 2011

If you can't buy it..



then MAKE IT !!

my example :
- I can't buy Black Paint Contax IIa (is there ever exist one in the world ?), I made one (BP CIIa)
- I can't buy Black Paint Leica series iii, I made one (BP iiic)
- I can't buy Black Paint Leica M2, I made one (BP M2)
- I can't buy Leica RF with Titanium curtain (is there any ?), I made three of this (M3-T, M2-T, IIIC-T)


- I can't buy Sonnar lens in Leica Mount, I made one ( Ltm version of CZJ Sonnar 5cm f2)
- I can't buy Leica M-rewinder adapter, I made one (on my M3)
- I can't buy RF with uncluttered finder, I made one (Hexar RF with ZI-like finder)

you need to make it happen !!

Selasa, 26 Juli 2011

tired for the newbie stuff, i'll go on for something different


Lama nggak update blog, sudah lupa lanjutannya harus gimana, jadi mending saya lanjutkan dalam bentuk lain saja, siapa tau lebih enak nulisnya dan enak bacanya..

Dari awal saya kenal fotografi, bermula dari Pentax MG warisan Babe, yang lengkap dengan lensa jamuran (ngefog malah) yang jadi mainan jaman SMA. waktu kuliah, hasrat motret nggak bisa tersalurkan, nggak ada duitnya. walau saat tugas akhir, akhirnya nekat minta dibeliin kamera digital, alhasil sebuah canon PS A200 jadi mainan, motret dan merekam TA, juga motretin pacar..

my girl, @21th

jaman dulu, bisa motret 640x480 saja sudah mantap, format favorit saya tuh, nggak ada yang namanya ngecrop, just shoot, and posting..
jadi kalo framingnya jelek ya ketahuan, nggak kaya jaman sekarang... lho kok malah bahas powershoot a200 ? gak papa lah, semua kamera bisa dipake motret kok..yang penting hasilnya..


jaman sekarang 6megapixel kamera mungkin gak ada artinya, 10mega ?? mungkin kepake. semua orang pinginnya ngejar kamera yang pixelnya banyak, walau pada akhirnya saat buat posting ke forum cuma kepake sekitar 800x600pixel..what a waste.. !

or not ? buat yang suka nyetak gede, mungkin terasa makin gede megapixel makin bagus detailnya. tapi berapa orang yang nyetak lebih besar dari 4R ?
dengan kamera 2megapixel seperti canon PS A200 jadul saya, which is 1600x1200pixel, asumsi mesin cetaknya pake settingan 300dpi, bisa sekitar 5.3incix4inci => 15cm x10cm, kalo nggak salah ini sekitar ukuran 8R.. cukup ???



all pictures, 640x480 no crop, from my old glorious(?!) Canon PS A200